Jumat, 11 September 2015

Psikologi Pelayanan

HELLO semuanya, nama saya Rendy Hartono saya bersekolah di STP Trisakti. Pada hari ini saya diberi kesempatan untuk menjelaskan kembali apa itu psikologi pelayanan? biarkan saya menjelaskannya satu demi satu. psikologi diambil dari 2 kata yaitu psikis dan logos. Psikis artinya jiwa dan logos artinya ilmu. Jadi bisa diartikan psikologi adalah ilmu kejiwaan. Jadi kita mempelajari ilmu kejiwaan seseorang atau kepribadian dari orang tersebut. Bagaimana kita bisa mengetahui kejiwaan orang tersebut? Kita bisa mengetahuinya melalui kuisioner ataupun kita bisa menanyakan secara langsung terhadap orang tersebut. Kita sudah mengetahui apa arti dari psikologi, lalu apa itu psikologi pelayanan? Psikologi pelayanan adalah ilmu kepribadian kita dalam memberikan suatu pelayanan. Seperti bagaimana kita melayani seorang tamu yang ingin menggunakan jasa kita ini.
Lalu mengapa didalam pariwisata dibutuhkan psikologi pariwisata? Agar para tamu bisa merasa nyaman dengan apa yang kita berikan dan kita harus memiliki  penampilan dan sikap yang baik. Mengapa harus seperti itu? Karena didalam bidang pariwisata ini kita adalah jasanya dimana semua orang bisa membeli jasa kita. Dan juga mereka yang membeli jasa kita harus merasakan kesenangan dan kepuasan yang telah kita berikan kepada mereka. Kita harus memberikan mereka rasa puas dan nyaman karena pasti tidak ada orang yang mau merasa kecewa dan tidak nyaman. Saya pernah merasakan sebuah ketidak puasaan saat menjadi seorang tamu. Pada saat saya datang ke sebuah restoran, ada seorang kasir yang tidak melayani saya sebagaimana saya harus dilayani saya hanya dijutekin tetapi saya tetap membeli makanan tersebut. Karena saya pernah merasakan hal tersebut makanya saya tidak mau memberikan sebuah kekecewaan dan ketidakpuasan kepada customer saya.
Indonesia sudah mengikuti MEA ( Masyarakat Ekonomi ASEAN) dan pada saat tahun 2020 indonesia turut berpartisipasi dalam AFTA (ASEAN Free Trade Area) dimana orang-orang asing akan masuk kedalam indonesia untuk mencari lapangan pekerjaan ataupun membuka lapangan pekerjaan. Didalam AFTA akan terjadi persaingan yang sangat ketat untuk mencari lapangan pekerjaan. Dan ada sesuatu yang kalian semua harus mengetahuinya yaitu di Korea ada 30% orang yang lulus sarjana tetapi di indonesia hanya 7% orang yang lulus sarjana ataupun diploma. Pada zaman sekarang kita harus mulai serius dan tidak boleh main-main dalam belajar. Karena untuk kedepannya pasti kita akan jarang dipakai di negara kita sendiri. Walaupun bidang hospitaliti di indonesia 3x diatas international tetapi tetap saja jika tenaga hospitaliti di Indonesia di serap oleh tenaga asing tetap aja kualitas tenaga Indonesia low price atau dengan biaya yang murah.
Dan apakah kita tenaga-tenaga pariwisata di Indonesia hanya berdiam dan akan pindah ke tenaga hospitaliti? jawaban saya adalah TIDAK. Mengapa? karena Indonesia adalah negara kepulauan dan apakah tidak ada solusi untuk masalah ini? Jawabannya tentunya ada solusi untuk hal ini dan menurut saya seharusnya para tenaga pariwisata harus semakin memajukan pulau-pulau yang tidak dijaga oleh Indonesia. Dan walaupun kita low price tetapi kita bisa membuka lapangan-lapangan pekerjaan pastinya kita semua disini tidak ingin menjadi Tukang melainkan ingin menjadi Desainer. Kita tidak ingin hanya bekerja dibawah orang lain tetapi kita ingin menjadi diatas orang lain.
SARAN                                                                                 Saran dari saya adalah walaupun banyaknya orang asing yang masuk ke Indonesia kita tidak perlu menjadi tukang-tukang mereka dan seharusnya kita menjadi desainer mereka karena Indonesia adalah tanah air kita tidak seharusnya dia menguasai Indonesia padahal mereka baru tinggal di Indonesia dan kita Lahir sudah di tanah air kita sendiri. Bagi bidang pariwisata kita tidak perlu takut dan kita harus mencari objek-objek wisata di Indonesia karena Indonesia adalah negara kepulauan dan pastinya banyak objek wisata yang indah tetapi tidak kita ketahui. Kita harus memiliki jiwa petarung dan tidak kalah mental dengan masyarakat dari luar negeri dan harus memiliki jiwa yang kompetitif. Sekian dari saya maaf ya kalau ada kesalahan kata yang saya tulis disini dan maaf juga kalau ada kata-kata yang tidak berkenan di hati kalian semua. 


Terima Kasih







1 komentar: